-->

Kamis, 27 Oktober 2016

Dia Patuh Orangtua, Namun Kalimat Terakhirnya Membuat Netizen Menangis

Mabuk-mabukan tidak hanya membahayakan diri tetapi juga mengancam keselamatan orang lain, terlebih apabila sedang mengemudi. Itulah sebabnya tidak ada hal yang lebih mengkhawatirkan dari hari ke hari; selain pengendara yang mabuk.

Tulisan menyentuh dan memilukan di bawah ini, mengingatkan kita semua hal penting apa yang bisa terjadi jika dalam keadaan mabuk. Sangat menyedihkan dan menyentuh….




Ibu…..

Aku pergi ke acara pesta teman, Bu. Aku ingat pesan Ibu.
Ibu bilang jangan minum minuman beralkohol. Jadi aku hanya ambil soda.

Aku sungguh bangga Bu, dalam mematuhimu. Aku tidak minum dan mengemudi Bu.

Walau kata mereka aku mesti coba.

Aku yakin telah melakukan hal yang benar Bu. Aku tahu yang Ibu bilang itu pasti betul.

Sekarang acara pesta sudah selesai, Bu. Orang-orang mulai mengemudi pulang.

Aku bersiap menyalakan kendaraan Bu. Aku yakin akan pulang dengan selamat. Karena Ibu sudah membesarkanku, p
enuh tanggung jawab dan kasih sayang.

Perlahan aku mulai berkendara Bu. Begitu sampai di jalan raya, ada pengemudi lain tak melihatku Bu,

Dan menabrakku dengan keras.

Sekarang aku terbaring di trotoar Bu. Aku dengar polisi berkata ‘Penabraknya mabuk,’ Bu.

Dan akulah yang harus menelan akibatnya.

Aku di sini terbujur tak berdaya, Bu. Semoga Ibu cepat datang. Bagaimana mungkin ini bisa terjadi padaku, Bu?

Hidupku meletus begitu saja seperti letupan balon.

Di sekitarku ada darah, Bu. Dan hampir semuanya milikku. Aku mendengar petugas medis berkata, Bu, bahwa sebentar lagi aku akan mati.


Aku hanya ingin memberitahu Ibu, sungguh aku tidak minum. Yang mabuk itu orang lain, Bu. Orang lain yang tidak berpikir.


Dia mungkin saja baru dari acara yang sama sepertiku, Bu. Bedanya dia mabuk dan aku akan mati.


Mengapa orang minum-minum, Bu? Padahal itu akan mengacaukan hidupnya. Aku sangat kesakitan sekarang, Bu. Rasanya seperti diiris pisau.


Orang yang menabrakku berjalan, Bu, dan menurutku ini tidak adil. Aku terkulai di sini sekarat dan yang bisa dia lakukan hanya memandang.


Katakan kepada saudaraku untuk tidak menangis, Bu. Katakan kepada Ayah untuk tebah. Dan saat aku dikubur, Bu, tulis ‘Anak Ayah’ di pusaraku.


Seseorang harus memberitahunya, Bu, untuk tidak mabuk dan mengemudi. Kalau saja ada yang memberitahunya, Bu, mungkin aku belum akan mati.


Nafasku semakin pendek, Bu. Aku mulai takut. Tolong jangan menangis karena aku, Bu. Setiap aku membutuhkan Ibu, Ibu selalu ada di situ.


Aku punya satu pertanyaan terakhir, Bu. Sebelum aku mengucapkan selamat tinggal. Aku tidak minum-minum dan mengemudi. Tapi kenapa aku yang mati?

Previous
Next Post »